Syara Inda, HEALTH
ANALYST
Kimia Lingkungan
Judul :
Uji padatan terlarut total (TDS) secara gravimetri
Acuan :
SNI 06-6989.26-2005
Tujuan
: Untuk mengetahui nilai Total Dissolved Solid (TDS) residu terlarut pada
sampel
Prinsip
: Penguapan contoh uji yang sudah disaring dengan kertas saring berpori 2 µm
pada suhu 180°C kemudian ditimbang sampai berat tetap
Peralatan
:1. Cawan porselin
2. Desikator
3. Oven
4. Neraca Analitik
5. Waterbath
6. Pipet Volume 50 ml
7. Push Ball
Pereaksi
: Aquadest
Sampel
: Air Limbah
Prosedur
: a. Persiapan Alat
1. Cawan
porselin diberi label sesuai nomor sampel
2. Dicuci
dengan aquadest
3. Dioven
selama 3 jam, didesikator selama 30 menit kemudian ditimbang
4. Dioven
lagi selama 1 jam, didesikator selama 30 menit kemudian ditimbang lagi (sampai
konstan)
b. Uji
TDS
1. Sampel
disaring secukupnya dan dipipet 50 ml kedalam cawan porselin yang sudah
diletakkan di waterbath
2.
Dipanaskan sampai menguap (sampel dalam porselin habis/kering)
3. Dioven pada suhu 180°C selama 3 jam,
didesikator selama 30 menit kemudian ditimbang
4. Dioven lagi selama 1 jam, didesikator selama
30 menit kemudian ditimbang lagi (gram sampel)
Rumus :
TDS (mg/L) = gram × 1000 × L
Hasil :
Sampel
|
Kode
|
Sampel
|
Kosong
|
Berat
|
Berat
|
1(10)
|
10
|
50
|
57,2656
|
57,2757
|
57,2749
|
1(5)
|
Z
|
50
|
57,5292
|
57,5385
|
57,5387
|
Perhitungan
:
Sampel 1 = Berat 2 – Berat kosong
= 57,2749 – 57,2656
= 0,0093 gr
TDS
(mg/L) = gram × 1000 × L
= 0,0093×1000×1000
50
= 186 mg/L
Sampel 2 = Berat 1 – Berat kosong
= 57,5385 – 57,5292
= 0,0093 gr
TDS (mg/L) = gram × 1000 × L
= 0,0093×1000×1000
50
= 186 mg/L
Pembahasan
:
Kelarutan zat padat
dalam air atau disebut sebagai Total Dissolved Solid (TDS) adalah terlarutnya
zat padat baik berupa ion, senyawa ataupun koloid didalam air. Sebagai contoh
adalah air permukaan apabila diamati setelah turun hujan akan mengakibatkan air
sungai maupun kolam kelihatan keruh yang disebabkan oleh larutnya partikel
tersuspensi di dalam air, sedangkan pada musim kemarau air kelihatan berwarna
hijau karena adanya ganggang di dalam air.
Konsentrasi kelarutan zat padat ini dalam keadaan normal sangat rendah,
sehingga tidak kelihatan oleh mata telanjang. Total zat padat terlarut terdiri
dari zat organik, garam anorganik dan gas terlarut. Zat organik terdiri atas daun,
lumpur, plankton, limbah industri dan kotoran. Sedangkan zat yang anorganik
terdiri atas batu dan udara yang mungkin mengandung kalsium bikarbonat,
nitrogen, fosfor besi, sulfur dan mineral lainnya. Zat padat terlarut di dalam
air perlu diketahui untuk mengetahui produktivitas air, karena produktivitas air
terhadap kehidupan air sangat ditentukan oleh zat padat didalamnya.
Produktivitas air akan tinggi pengaruhnya terhadap kehidupan organisme seperti
tumbuhan dan mikroba. Zat padat didalam air juga merupakan indikasi
ketidaknormalan air, yaitu terjadi penyimpangan air dari keadaan yang
sebenarnya. Penyimpangan keadaan ini paling banyak disebabkan oleh kegiatan
manusia seperti buangan berupa limbah
industri, kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga dan lain-lain. Perlu
dilakukan pengukuran tingkat TDS dalam air konsumsi dikarenakan dari segi
kesehatan apabila air yang mengandung padatan terlarut terminum oleh manusia
tidak akan memberikan efek yang langsung karena efek padatan terlarut akan
memberi rasa pada air seperti garam. Air yang terminum akan menyebabkan akumulasi garam di dalam ginjal manusia dalam
waktu yang lama akan mempengaruhi fungsi fisiologis ginjal. Tingkat kontaminasi
maksimum (MCL) untuk TDS adalah 500 mg/L. Ketika tingkat TDS melebihi 1000 mg/L
itu umumnya dianggap tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Berdasarkan
hasil pemeriksaan diatas dari sampel air diperoleh hasil kadar TDS 186 mg/L.
Hal tersebut menunjukkan bahwa air tersebut jika untuk dikonsumsi adalah layak
konsumsi. Namun perlu perebusan untuk mematikan bakteri yang ada di dalam air.
Kadar TDS 186 mg/L mengindikasikan bahwa di dalam air tidak banyak mengandung
zat padatan terlarut.
Pemeriksaan yang
dilakukan menggunakan metode gravimetri
yakni pengukuran berat. Pengukuran ini menggunakan cawan porselin dan dilakukan penguapan dalam waterbath yang
bertujuan untuk menghilangkan air sehingga diketahui kadar TDS dalam air,serta
dilakukan pengovenan untuk mendapatkan kadar zat terlarut yang tepat.
Pembahasan TSS :
Total Suspended Solid (TSS) adalah residu dari padatan
total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2 µm atau
lebih besar dari ukuran partikel koloid. TSS menyebabkan kekeruhan pada air
akibat padatan tidak terlarut dan tidak dapat langsung mengendap. TSS terdiri
dari partikel-partikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen
misalnya, tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel mikroorganisme, dan
sebagainya. Dalam pengukuran TSS ini menggunakan metode gravimetri. Gravimetri
adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil reaksi pengendapan.
Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada
konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor dapat digunakan. Langkah
pengukuran pada gravimetri adalah pengukuran berat. Persyaratan yang harus
dipenuhi agar gravimetri berhasil adalah terdiri dari proses pemisahan yang
harus cukup sempurna sehingga kualitas analit yang tidak mengendap secara
analit tidak ditentukan dan zat yang ditimbang harus memiliki susunan tertentu
dan harus murni atau mendekati murni.
TSS berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran sungai,
TSS sangat bervariasi mulai kurang dari 5 mg/L, yang paling ekstrim 30.000 mg/L
di beberapa sungai. TSS ini menjadi ukuran penting erosi di alur sungai. Baku
mutu air berdasarkan PP no. 82 Tahun 2001 batas ambang dari TSS disungai adalah
50 mg/L. Berdasarkan hasil pemeriksaan didapatkan hasil kadar TSS. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
air sampel tersebut apabila dikonsumsi adalah layak karena kadar TSS yang
terdapat dalam air jauh dari batas normal yang ditetapkan. Namun perlu
perebusan agar bakteri di dalam air mati. Pada prosedur pemeriksaan menggunakan
kertas saring, alat penghisap, dan oven bertujuan untuk :
1. Kertas
saring bertujuan untuk meninggalkan kandungan air sumur, apakah terdapat
partikel-pertikel koloid agar berada pada kertas saring atau disebut residu
2. Alat
penghisap bertujuan untuk mempercepat proses penyaringan oleh kertas saring
3. Oven
bertujuan untuk mengeringkan kertas saring agar saat penghitungan kadar total
suspensi padatan menghasilkan hasil yang akurat.
Pengonsumsian air yang
bersih dan tidak terdapat total suspensi padatan akan memberikan efek yang
bagus untuk kesehatan, sebaliknya apabila air yang dikonsumsi mengandung
suspensi padatan maka akan menyebabkan gangguan fungsi fisiologis ginjal akibat
akumulasi dalam tubuh yang dikonsumsi dalam waktu lama.
Comments
Post a Comment